Krimsus.dailypost.id, Indramayu – Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, secara serentak menggelar pembangunan infrastruktur ruas jalan kabupaten di berbagai penjuru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian di berbagai sektor agar taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Akan tetapi, di balik semua itu, banyak dimanfaatkan oleh oknum kontraktor nakal demi meraup keuntungan besar tanpa mengutamakan kualitas atau mutu dari pekerjaan tersebut.
Hal ini terjadi di ruas Jalan Gembreng Sidamulya, tepatnya di Desa Drunten Wetan, di mana sedang ada pekerjaan konstruksi rabat beton yang dimenangkan tendernya oleh CV Gerald Putra Pratama dengan nilai kontrak Rp 3.344.822.000 (tiga miliar tiga ratus empat puluh empat juta delapan ratus dua puluh dua ribu rupiah), yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indramayu. Pekerjaan ini diduga sarat penyimpangan.
Hasil pantauan awak media menemukan kejanggalan dalam proyek tersebut, seperti para pekerja yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), kualitas mutu betonisasi diduga rendah hingga menyebabkan keretakan meskipun belum lama dikerjakan, penggunaan besi tulangan dengan ukuran kecil yang ironisnya disambung-sambung, serta ketebalan yang tidak sesuai standar. Selain itu, penggalian bugisting dilakukan terlalu dalam hingga mengurangi volume material. (14/08/24)
Pada hari yang sama, awak media mencoba menghubungi pemilik CV Gerald Putra Pratama melalui pesan singkat WhatsApp. Meskipun pesan dibaca, namun tidak ada balasan.
Persoalan ini memicu reaksi dari Sekretaris Organisasi Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPD IWOI) Kabupaten Indramayu, Taufik. Ia angkat bicara, “Menurut saya, lemahnya pengawasan dari dinas PUPR menyebabkan para pemenang tender terkesan hanya fokus menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhatikan kualitas (standar mutu) demi meraup keuntungan yang melimpah,” pungkasnya. (IWOI/Taufik)