Indramayu, krimsus.dailypost.id – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang diluncurkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) telah memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani di Desa Gelar Mandala, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Program ini tidak hanya memperbaiki akses air irigasi bagi pertanian tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, terutama di sela-sela musim tanam dan panen.
Melalui program ini, jaringan irigasi tersier sepanjang 520 meter yang sebelumnya kurang memadai diperbaiki secara padat karya. Proses pengerjaan yang melibatkan petani dan penduduk setempat dengan sistem swakelola berhasil meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi di Desa Gelar Mandala. Jul, anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai Putra Mandala, mengungkapkan rasa syukur atas realisasi program tersebut.
“Kami sangat berterima kasih atas program ini. Dengan perbaikan jaringan irigasi, kami para petani di Desa Gelar Mandala bisa lebih tenang karena kebutuhan air untuk sawah kini lebih terjamin. Ini sangat membantu dalam menjaga kualitas tanaman kami dan pada akhirnya akan berdampak pada hasil panen yang lebih baik,” ujar Jul.
Program Padat Karya: Memberdayakan Ekonomi Lokal
Salah satu keunggulan dari program P3-TGAI adalah penerapan sistem padat karya yang melibatkan warga setempat dalam pelaksanaannya. Hal ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur irigasi, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan di antara musim tanam dan panen. Jul menjelaskan, “Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh warga lokal, termasuk petani, dengan pendampingan dari tenaga pendamping masyarakat. Kami bekerja bersama-sama, dan hasilnya tidak hanya memperbaiki saluran air tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi kami.”
Kepala Desa Gelar Mandala, Siswo, yang juga menjadi Pembina Program di desa tersebut, menekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam program ini sangat penting. Menurutnya, dengan melibatkan petani dalam proses pembangunan, mereka tidak hanya mendapatkan manfaat jangka pendek berupa penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi secara langsung pada peningkatan infrastruktur pertanian yang akan mereka gunakan untuk jangka panjang.
“Program ini adalah langkah nyata dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui gotong royong, para petani terlibat langsung dalam proses pembangunan yang nantinya akan mereka rasakan manfaatnya. Selain itu, dengan adanya irigasi yang lebih baik, saya yakin hasil panen akan meningkat, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani di desa kami,” kata Siswo.
Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Produktivitas
Program P3-TGAI merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui perbaikan infrastruktur irigasi. Dengan irigasi yang lebih baik, hasil pertanian diharapkan dapat meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini menjadi sangat relevan di wilayah seperti Indramayu, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia.
Siswo menambahkan bahwa program ini juga mendukung upaya pemerintah desa dalam mewujudkan kedaulatan pangan. “Kami berharap dengan adanya irigasi yang lebih baik, para petani bisa memperoleh pasokan air yang cukup untuk sawah mereka, sehingga ketika musim panen tiba, hasilnya akan lebih baik. Ini bukan hanya soal irigasi, tetapi juga soal peningkatan taraf hidup masyarakat,” jelasnya.
Selain meningkatkan produktivitas pertanian, program ini juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengerjaan proyek, program P3-TGAI berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru yang sangat dibutuhkan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Gotong Royong dan Pemberdayaan Masyarakat
Keberhasilan pelaksanaan program P3-TGAI di Desa Gelar Mandala menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pertanian. Siswo mengapresiasi antusiasme warga desa yang berperan aktif dalam pengerjaan proyek ini. “Semua elemen masyarakat terlibat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Ini menunjukkan semangat gotong royong yang kuat di desa kami, dan saya berharap hal ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain,” tuturnya.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan lembaga-lembaga yang ada di wilayah tersebut. Menurut Siswo, kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci sukses dari program ini. “Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan program ini. Tanpa dukungan mereka, pembangunan ini tidak akan berjalan secepat dan selancar ini,” imbuhnya.
Dampak Jangka Panjang untuk Kesejahteraan Petani
Program P3-TGAI tidak hanya memberikan solusi jangka pendek berupa perbaikan infrastruktur, tetapi juga membuka peluang jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan irigasi yang lebih baik, para petani di Desa Gelar Mandala kini dapat lebih optimis menghadapi musim tanam dan panen berikutnya.
Siswo berharap program serupa dapat diperluas ke wilayah-wilayah lain yang masih memerlukan perbaikan jaringan irigasi. “Kami berharap program ini dapat terus dikembangkan dan diperluas, karena manfaatnya sangat besar bagi petani. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal pemberdayaan dan peningkatan ekonomi lokal,” pungkasnya.
Dengan keberhasilan program P3-TGAI di Desa Gelar Mandala, diharapkan bahwa desa-desa lain yang membutuhkan peningkatan irigasi juga dapat merasakan manfaat serupa. Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional tetapi juga memberdayakan petani secara langsung, memberikan harapan baru bagi masa depan pertanian di Indonesia.