Indramayu, Krimsus.dailypost.id – Baru-baru ini, insiden tragis menimpa proyek rehabilitasi ruang perpustakaan di SDN 1 Losarang, Indramayu, yang menggugah perhatian publik dan menimbulkan kritik tajam terhadap praktik keselamatan kerja di industri konstruksi. Seorang pekerja dilaporkan jatuh dari ketinggian atap bangunan, menyoroti betapa rentannya kondisi kerja di proyek-proyek publik yang seharusnya berfokus pada peningkatan sarana pendidikan.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja yang telah ditetapkan. Banyak pihak berpendapat bahwa proyek rehabilitasi semacam ini, yang berhubungan langsung dengan fasilitas pendidikan, seharusnya dilaksanakan dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan pekerja sebagai prioritas utama. Dalam konteks ini, penting untuk menggarisbawahi bahwa pemenuhan aspek keselamatan tidak hanya merupakan kewajiban moral, tetapi juga merupakan tanggung jawab hukum yang harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat.
Dari perspektif manajemen risiko, insiden ini mencerminkan adanya kelalaian dalam penerapan protokol keselamatan yang memadai. Kecelakaan kerja semacam ini bukan hanya berakibat fatal bagi individu yang terlibat, tetapi juga dapat merugikan reputasi proyek serta menciptakan rasa tidak aman di kalangan masyarakat dan para pekerja lainnya. Pengawasan yang lemah terhadap praktik keselamatan di lokasi konstruksi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Kritik ini juga perlu ditujukan kepada pemerintah daerah dan lembaga terkait yang seharusnya melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala terhadap proyek-proyek infrastruktur. Adanya insiden ini menunjukkan bahwa terdapat celah dalam sistem pengawasan yang perlu diperbaiki. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap proyek yang dibiayai dengan anggaran publik dilaksanakan dengan standar keselamatan yang tinggi, demi melindungi pekerja dan meningkatkan kualitas lingkungan kerja.
Sebagai langkah perbaikan yang segera dibutuhkan, penting bagi pihak terkait untuk melakukan audit menyeluruh terhadap penerapan standar keselamatan dalam proyek ini. Selain itu, pekerja harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai serta menerima pelatihan tentang keselamatan kerja yang komprehensif. Tanpa langkah-langkah tegas untuk menegakkan keselamatan kerja, insiden serupa tidak hanya akan terus berulang, tetapi juga dapat mengancam nyawa para pekerja yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur pendidikan yang seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan ini, upaya kolaboratif antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat sipil sangatlah penting. Keselamatan kerja bukan sekadar kewajiban, melainkan sebuah investasi dalam masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Berita ini bersumber dari artikel yang dipublikasikan di Kabar Indramayu, yang menginformasikan tentang kecelakaan kerja yang terjadi di proyek rehabilitasi ruang perpustakaan SDN 1 Losarang. Artikel tersebut dapat diakses melalui tautan berikut: Kabar Indramayu.