Indramayu, Krimsus.dailypost.id – CV Rizky Putera, kontraktor pelaksana proyek rehabilitasi ruang kelas UPTD SMP Negeri 2 Balongan, Kabupaten Indramayu, menjadi sorotan publik atas dugaan pengabaian standar keselamatan kerja. Proyek yang didanai Dana Alokasi Umum (DAU) 2024 dengan nilai kontrak Rp 393.927.000 tersebut diduga tidak mematuhi kewajiban penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja, memicu kekhawatiran akan kualitas konstruksi yang dihasilkan.
Proyek yang dimulai pada 9 September 2024 dan dijadwalkan selesai pada 7 Desember 2024, menunjukkan indikasi ketidakpatuhan terhadap regulasi keselamatan di lapangan. Pengabaian APD dinilai tidak hanya membahayakan pekerja, tetapi juga mengisyaratkan potensi masalah dalam kualitas pengerjaan proyek.
Sebagai kontraktor, CV Rizky Putera seharusnya memastikan penerapan prosedur keselamatan kerja sesuai dengan peraturan, termasuk penyediaan APD yang memadai. Namun, fakta di lapangan memperlihatkan bahwa banyak pekerja tidak dilengkapi dengan APD yang sesuai, seperti helm, sarung tangan, dan sepatu pelindung. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kepatuhan perusahaan terhadap syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam kontrak proyek.
Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya menyatakan, “Pengabaian keselamatan biasanya berdampak pada keseluruhan kualitas proyek. Jika keselamatan pekerja tidak diprioritaskan, kemungkinan besar aspek lain seperti standar teknik dan material juga berisiko diabaikan.”
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu diharapkan segera turun tangan melakukan inspeksi lapangan yang mendetail, mengevaluasi penerapan keselamatan kerja, serta memastikan kualitas konstruksi sesuai dengan standar. Jika dugaan ini terbukti, tindakan tegas harus diambil terhadap CV Rizky Putera, termasuk kemungkinan evaluasi ulang kontrak, guna memastikan proyek ini selesai sesuai jadwal dengan kualitas yang diharapkan.
Sebagai proyek yang dibiayai oleh anggaran publik, transparansi dan akuntabilitas menjadi aspek penting dalam pelaksanaannya. Masyarakat berharap proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberikan hasil yang berkualitas dan aman bagi para siswa yang akan menggunakan fasilitas tersebut.