Kepemimpinan Samsuri dan Sugiyanto di Pasar Tradisional Jatibarang: Wujudkan Sinergi untuk Ketertiban dan Kebersihan Pasar

Indramayu, Krimsus.dailypost.id


Dalam upaya menghidupkan kembali semangat dan wajah baru Pasar Tradisional Jatibarang, Kepala Pasar Samsuri bersama wakilnya, Sugiyanto, menyampaikan visi besar mereka untuk menjadikan pasar sebagai pusat perdagangan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial yang harmonis dan tertib. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara para pedagang, pemilik kios, lembaga terkait, serta tokoh masyarakat dalam menjaga ketertiban, kebersihan, dan kenyamanan pasar.

“Pasar Tradisional Jatibarang bukan hanya soal transaksi ekonomi, tetapi juga wajah budaya dan kearifan lokal masyarakat Indramayu,” ujar Samsuri di hadapan para pemilik kios dalam pertemuan terbuka yang diadakan minggu lalu. Menurutnya, ketertiban dan kebersihan pasar adalah cerminan dari kesadaran kolektif seluruh pihak yang ada di dalamnya. Untuk itu, ia mengajak seluruh pedagang, pemilik kios, hingga pengunjung untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan, mematuhi aturan pasar, dan saling menghormati dalam menjalankan aktivitas perdagangan.

Sugiyanto, sebagai wakilnya, menambahkan bahwa kebersihan dan ketertiban bukan semata-mata tanggung jawab pengelola pasar. “Kita tidak bisa bergantung hanya pada petugas kebersihan. Kedisiplinan dan kepedulian semua pihak sangat dibutuhkan. Pedagang yang menjaga kebersihan lapaknya, pembeli yang tidak membuang sampah sembarangan, hingga masyarakat sekitar yang turut menjaga keamanan, semua ini akan membangun atmosfer yang nyaman dan bersih di Pasar Jatibarang,” ujar Sugiyanto.

Menjawab berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi di pasar, Samsuri menegaskan bahwa dialog dan musyawarah adalah kunci penyelesaian masalah. “Kami memahami bahwa di tengah dinamika pasar yang besar, akan ada persoalan yang muncul—baik terkait fasilitas, keluhan pedagang, atau masalah lain. Untuk itu, kami siap membuka ruang dialog, mendengarkan setiap keluhan, serta mencari solusi bersama dengan pendekatan yang terbuka dan adil,” tuturnya.

Dengan terbukanya kanal komunikasi dan musyawarah, Samsuri dan Sugiyanto berharap segala bentuk permasalahan dapat diselesaikan tanpa konflik, sehingga tercipta keharmonisan di pasar. Sugiyanto juga menegaskan perlunya sinergi antara pengelola pasar dengan lembaga terkait serta tokoh masyarakat. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang solid dan komitmen dari semua pihak, pasar ini dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam hal pengelolaan dan kebersihan,” imbuhnya.

pertemuan, Samsuri dan Sugiyanto memaparkan program jangka panjang yang melibatkan edukasi terhadap pedagang mengenai pengelolaan limbah, pelatihan tentang pelayanan kepada konsumen, serta penguatan regulasi mengenai pengelolaan kebersihan di area pasar. “Kami ingin pasar ini menjadi kebanggaan Indramayu, tempat di mana semua elemen bekerja dalam harmoni untuk mewujudkan kemajuan bersama,” kata Samsuri penuh harap.

Melalui visi yang kuat dan komitmen tanpa henti, Samsuri dan Sugiyanto optimis Pasar Tradisional Jatibarang akan menjadi pusat ekonomi yang mencerminkan budaya, kerapian, dan semangat kebersamaan masyarakat Indramayu. Mereka mengundang seluruh elemen untuk berperan aktif mewujudkan pasar yang nyaman, bersih, dan tertib sebagai kebanggaan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hayo.....!!!! Mau nyolong ya....?

Ooooh, Tidak bisaaa.....